Langsung ke konten utama

Kurikulum 2013 & Kecakapan abad 21

Lin
  Kurikulum 2013 & Kecakapan abad 21
 
Asaalamualaikum…
Semoga sahabat pembaca dalam keadaan sehat wal afiat selalu dan selalu Amiiin. Hari ini saya mau posting sedikit pengetahuan yang saya dapat selama mengikuti BIMTEK GURU SASARAN SEKOLAH PELAKSANA K13 JENJANG SD TAHAPII selama 6 hari yang lalu. Dua atau 3 tahun yang lalu saya pernah posting tentang K13 di blog ini yang membahas seputar Peran, Fungsi dan Problematika Kurikulum 2013 dari beberapa sumber. Sebenarnya sih itu adalah tugas kuliah saya , karena waktu itu sedang hangat-hangatnya masalah pro dan kontra K13 jadinya saya posting  deh.
Setelah mengikuti bimtek, cakrawala berpikir saya sebagai pengajar muda (😂) semakin terbuka lebar (pinjam dulu kata-katanya orang-orang jenius 😂 heheh) mengenai K13 dan peran penting seorang guru dalam mewujudkan generasi emas 2045. K13 sejak diluncurkannya, sudah ada sekolah-sekolah yang ditunjuk untuk menerapkannya. Sedangkan di sekolah saya akan diterapkan tahun ajaran mendatang 2017/2018 untuk kelas I dan IV.
Salah satu materi yang dipaparkan oleh instruktur adalah mengenai “Kebijakan  dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013”. Kebijakan umum  yang melatar belakangi K13 adalah Nawacita yang telah tertuang dalam RPJMN 2015-2019 diataranya :
·         Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
·         Melakukan revolusi karakter bangsa.
·         Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
·         Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
K13 memuat  kompetensi abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa yaitu:
1.  Kemampuan Belajar dan Berinovasi (Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah,    Kreativitas dan Inovasi , Komunikasi danKolaborasi)
2.       Literasi Digital (Literasi Informasi, Literasi Media dan Literasi Teknologi)
3.    Kecakapan Hidup (Fleksibilitas dan Adaptabilitas, Inisiatif dan Mandiri, Interaksi Lintas Sosial-Budaya, Produktivitas dan Akuntabilitas, Kepemimpinan dan Tanggung Jawab)
4. Karakter (Religius, Nasionalis, Mandiri, Integritas, Gotong royong, Toleransi, Tanggungjawab, Kreatif, Peduli lingkungan)
Selain itu, Pancasila sebagai suatu filosofis kehidupan bangsa senantiasa menginspirasi ide dasar pengembangan kurikulum. Kurikulum membentuk manusia Indonesia yang:
  1. beragama dan menghormati agama lain
  2. cinta bangsa, tanah air, dan negara
  3. memiliki kepedulian untuk mengembangkan kehidupan kebangsaan, sosial dan ekonomi yang berkeadilan
  4. demokratis yang mampu menghargai pluralisme sosial dan budaya
  5. mampu berkontribusi untuk mewujudkan kehidupan umat manusia yang bermartabat dan saling menghargai
  6. membangun masyarakat yang berkeadilan sosial
Menyadari semakin derasnya arus globlasisasi hampir di semua lini kehidupan dan di  setiap sudut bumi maka K13 juga memuat Penumbuhan/pendidikan karakter peserta didik agar tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai dan budaya luhur.
Secara sederhana, lahirnya K13 karena kurikulum sebelumnya yaitu KTSP tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman saat ini. Jadi tidak ada lagi alasan untuk bersikap pesimis terhadap K13. Kita semua khusunya pendidik harus siap dan terus belajar, belajar dan belajar agar kita bisa melahirkan generasi-generasi emas di masa mendatang.

“Setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah”
“Aku hanya orang biasa yang bekerja untuk bangsa Indonesia dengan cara Indonesia. Namun yang penting untuk kalian yakini, sesaat pun aku tak pernah mengkhianati tanah air dan bangsaku, lahir maupun batin. Aku tak pernah mengkorup kekayaan negara”
- Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

seni tari

SENI TARI 1.       Pengertian Seni Tari Tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang mendorongnya untuk mencari ungkapan yang berupa gerak-gerak yang ritmis. Tari juga merupakan ungkapan jiwa manusia melalui gerakan ritmis sehingga dapat menimbulkan daya pesona. Yang dimaksud ungkapan jiwa adalah meliputi cetusan rasa dan emosional yang disertai kehendak. Definisi seni tari menurut para ahli adalah sebagai berikut : a.        Kamala Devi Chattopadhyaya Seorang kritikus dan seniman India, mendefinisikan tari sebagai gerakan-gerakan luar yang ritmis dan lama kelamaan tampak mengarah pada bentuk-bentuk tertentu. b.        Corry Hartong Menurut Corry Hartong, tari ialah gerakan yang berbentuk dari ritmis dari badan di dalam ruang. c.        Soedarsono Seorang kritikus seni yang mendefinisikan tari sebagai ekspresi jiwa manusia melalui gerakan-gerakan ritmis yang indah. Dari batasan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa media dasar seni tari adalah gerak, a

Peran, Fungsi dan Problematika Kurikulum 2013

Sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas kunjungan Anda. Tulisan ini saya himpun dari beberapa buku yang terkait dengan judul postingan ini.Jika terdapat hal-hal yang kurang dipahami dan tidak disetujui, harap maklum, saya kan bukan ahlinya, hehehehe,,,.  silahkan di baca.... A.     Pengertian dan Konsep Kurikulum Istilah kurikulum ”curriculum” pada mulanya berasal dari kata curir yang berarti “pelari” dan “curere” yang mengandung makna “tempat berpacu”, yang pada awalnya kata tersebut digunakan di dalam dunia olahraga. Pada saat ini kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Lantas pengertian tersebut mengalami perluasan dan juga digunakan dalam dunia pendidikan yang kemudian menjadi sejumlah mata pelajaran subject yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal saat ia mulai masuk sekolah hingga akhir program pelajaran itu sendiri selesai guna memperolah penghargaan

sejarah ilmu peluang

Sejarah Ilmu Peluang                                                                                                                                 Ilmu hitung peluang sesungguhnya telah digunakan oleh manusia sejak jaman kuno. Namun, penelitiannya baru dilakukan secara sungguh-sungguh oleh para ahli matematika pada pertengahan abad ke-17. Pada awalnya pemakaian ilmu hitung peluang banyak diwarnai oleh segi buruknya. Ketika itu para penjudi melakukan penyelidikan guna memperoleh informasi tersembunyi agar memenangkan permainan kartu. Akan tetapi, “analisis cerdik”mereka mengenai persoalan tersebut sebagian besar   telah dilupakan orang. Ilmu hitung peluang yang dewasa ini dikemukakan oleh tiga orang Perancis, yaitu bangsawan kaya Chevalier De Mere dan dua ahli matematika Blaise pascal serta Fierre de fermat. Pada tahun 1652, de Mere bertemu dengan Pascal dalam suatu perjalanan. Untuk memperoleh bahan pembicaraan yang menarik, de Mere yang bersemangat dengan masalah duniaw