Jean Piaget dan Pendidikan
Haiiiii…. Kali ini saya mau
memposting tentang seorang tokoh yang
namanya pasti sudah tidak asing lagi bagi orang-orang yan berkecimpung di dunia
pendidikan dan dunia psikologi. Beliau mengenalkan kita pada teori
tentang tahap-tahap perkembangan
kognitif (cognitive development ). Teori yang saat ini telah menjadi landasan
berbagai pemikiran dan pengambilan keputusan yang ikut membentuk dunia
pendidikan pada umumnya. Empat tahapan perkembangan mental manusia yaitu : tahap sensori motorik
(lahir - 2 tahun), tahap praoperasional (2 - 7 tahun), tahap operasional
konkret (7 – 11 atau 12 tahun ), dan tahap operasional formal (11 atau 12 – 15
tahun). Teori ini ia ciptakan melalui
pengamatan dan penelitian intensif terhadap ketiga putra dan putrinya sendiri.
Beliau menemukan bahwa pertumbuhan intelektual manusia merupakan bagian dari
pertumbuhan biologis yang akan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara
seimbang.
Mungkin kalian sudah tahu nama
tokoh yang saya maksud. Jean Piaget
namanya, lahir pada tanggal 9 Agustus 1896 di
Neuchatel, switzserland (Swiss). Ayahnya bernama Arthur Piaget, seorang profesor sastra abad pertengahan, dan ibunya
bernama Rebecca Jackson. Jean Piaget
telah berhasil menerbitkan sebuah artikel ilmiah tentang burung pipit albino
pada usia 11 tahun sebagai seorang siswa di Neuchatel Latin High School.
Artikel inilah yang menjadi titik tolak dari karir keilmuannya yang
cemerlang denganmenghasilkan lebih dari
enam puluh buku dan ratusan artikel ilmiah.
Jean Piaget adalah seorang
filsuf yang memulai pengabdiannya terhadap dunia ilmu pengetahuan melalui ilmu
biologi. Beliau juga dikenal sebagai seorang malacologist (ilmuwan bidang
moluska), yang telah menghasilkan banyak artikel ilmiah tentang moluska dan
terus menjadi referensi ilmiah hingga akhir hidupnya. Beliau mulai tertarik
pada moluska saat usia akhir remajanya,
dan kemudian bahkan ia sudah terkenal sebagai malacologist saat menyelesaikan sekolah menengah atasnya.
Piaget memepelajari Ilmu
Pengetahuan Alam du Universitas Neuchatel, Universitas yang sama baginya meraih
gelar Ph.D-nya. Melewatkan satu semester di Universitas Zurich, muncul minatnya
terhadap studi Psikoanalisis dan ia memutuskan meninggalkan Swiss menuju Perancis.
Di Perancis Piaget bekerja di Ecole de la
rue la Grange-aux-Belles , sebuah institusi yang dibangun oleh Alfred
Binet, yang kemudian dipimpin oleh De Simon pengembang Binet, suatu tes untuk
mengukur intelegensia manusia. Di institusi yang sama, Piaget melakukan
standarisasi atas Test Intelegensi Burt, dan melakukan studi eksperimentalnya
yang pertama atas pikiran manusia.
Pada tahun 1921, Piaget
diangkat sebagai direktur Pusat Studi Intitut J. – J. Rousseau di Jenewa. Di tahun
1923, beliau menikahi Valentine Chatenay salah satu rekan kerja muridnya. Dari
pernikahannya mereka dikaruniai tiga anak, satu putra dan dua putri :
Jacqueline, Lucienne dan Laurent. Pada diri ketiga anaknya inilah ia melakukan
pengamatan intens dan penelitian tentang perkembangan intelektual dan bahasa
manusia.
Jean Piaget menjadi ketua
Experimental Psikologi, Direktur Laboratorium Psikologi dan Presiden Masyarakat
Psikologi Swiss pada tahun 1940. Di
tahun 1942, beliau memberikan serangkaian kuliah di College de France, selama
pendudukan Nazi di Perancis. Pada akhir perang , ia diangkat sebagai Presiden
Komisi Swiss UNESCO. Dala periode ini pula ia menerima sejumlah gelar
kehormatan. Beliau menerimanya dari Sorbonne pada tahun 1946, University of
Brussels dan Uneversitas Brasil pada tahun 1949. Pada tahun 1949 dan 1950, ia
menerbitkan sintesisnya, Pengantar Epistemologi Genetika.
Piaget menjadi profesor di
Sorbonne pada tahun 1952. Di tahun 1955, beliau mendirikan International
Center for Genetic Epistemologi, di mana
ia menjabat sebagi direktur hingga masa akhir hayatnya. Jean Piaget meninggal
di Jenewa, 16 September 1980, sebagi salah satu psikolog yang paling
berpengaruh di abad ke dua puluh.
Bagi Jean Piaget, pendidikan
adalah wahana untuk membentuk para pencipta, penemu, dan inovator. Pendidikan jangan dilakukan untuk menjadikan
anak-anak sebagai tiruan orang dewasa. Untuk menciptakan manusia-manusia
kreatif, kritis dan inovatif perlu diperhatikan perkembangan kognitif dan teori
perkembangan anak. Pokok-pokok pemikiran Piaget mempunyai sejumlah sumbangan
besar dalam bidang pendidikan antara
lain :
a. Pemikiran anak didik berkembang
secara perlahan dengan tahapan-tahapannya, mulai dari yang konkret ke yang
abstrak. Maka dalam penyajian bahan kepada anak didik perlu diperhatikan tingkat
pemikirannya, dimulai dari yang konkret ke yag abstrak, dari yang mudah ke yang
sulit, dari bahan yang dekat dengannya
sampai yang jauh.
b. Pendidikan perlu mengamati
tahap perkembangan anak didik sehingga dapat membantu anak didik secara lebih
tepat.
c.
Karena
pengetahuan adalah konstruksi anak didik sendiri, anak didik harus dibantu
aktif dalam mengolah,, mengalami dan membangun pengetahuannya. Seluruh metode
pendidikan perlu menekankan pada keaktifan anak.
d. Pendidik perlu menciptakan
suasana yang nmenantang anak didik untuk berfikir, merumuskan pikirannya serta
mengekpresikan apa yang anak didik ketahui.
Tiga prinsip utama
pemebelajaran yang dikemukakan Piaget antara lain :
a. Belajar aktif
Proses pembelajaran adalah
proses aktif, karena pengetahuan terbentuk dari dalam subyek belajar. Untuk
membantu perkembangan kognitif anak, kepadanya perlu diciptakan suatu kondisi
belajar yang memungkinkan anak belajar sendiri, misalnya : melakukan percobaan
sendiri; memanupulasi simbol-simbol; mengajukan pertanyaan dan mencari
jawabannya sendiri; membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya.
b. Belajar lewat interaksi sosial
Dalam belajar perlu diciptakan
suasana yang memungkinkan terjadinya di antara subyek belajar. Menurut Piaget
belajar bersama baik dengan teman sebaya
maupun orang yang lebih dewasa akan membantu perkembangan kognitif mereka.
Karena tanpa kebersamaan, kognitif anak akan berkembang dengan sifat
egosentrisnya, dan dengan kebersamaan khasanah kognitif akan semakin beragam.
c.
Belajar
lewat pengalam sendiri
Dengan menggunakan pengalaman
nyata maka perkembangan kognitif seseorang akan lebih baik daripada hanya
menggunakan bahasa uuntuk berkomunikasi. Berbahasa sangat penting untuk
berkomunikasi namun jika tidak diikuti oleh penerapan dan pengalaman maka
perkembangan kognitif seseorang akan cennderung ke verbalisme.
Itulah sedikit cerita tentang
seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam ilmu pengetahuan ksususnya dalam
dunia pendidikan dan psikologi pada abad ke dua puluh. Saya sangat kagum
terhadap prestasi-prestasi yang berhasil ia dapatkan he is so amazing, you know, anda what do you
think about him? Masih banyak lagi mengenai cerita dan
prestasi-prestasi dari sang malacologist di berbagi sumber yang dapat menjadi referensi
.
Sumber dari postingan saya ini
adalah dari sebuah majalah pendidikan “ Principals” edisi No. 8 tahun ke-3
Agustus 2013, semoga bermanfaat bagi kita semua. J
Komentar